Oleh: FAG
Sesekali terlihat indah nan eksotik
Menggambarkan bermacam fragmen-fragmen yang misterius
Hingga tak jarang, betapa
sulitnya untuk di interpretasi
Lengkung bibir Mu. Sejatinya hanya Kau yang tahu.
Aku, hanya bisa menafsir. Semampunya, yang terjangkau.
Sisanya, hanya kau dan bibir-Mu yang tahu.
“Mengapa Kau Menangis (?)
Aku menangis. Ya , sesekali.
Bila hati sudah terasa sempit, sesak, pengap dan perih tak
tertahankan.
Ada yang bilang wajar saja, tak sedikit pula yang mentakwajarkan.
Aku tahu kau sering menangis. Sering ku dengar suara tangis Mu.
Setiap tarikan nafas Mu kala menagis, setiap sayatan pula untuk hati
ini.
Sadar, betapa tak bergunanya seorang lelaki yang hanya bisa
mendengar tangis orang yang disayanginya. Bumi dan seisinya pun tahu akan hal
ini.
"Kamu"
Ketika ku cari sinonim untuk ku, ku ingin itu Kamu.
Laiknya malam yang diselimbuti ‘halimun’
Ketika bumi terasa begitu sempit, kau selalu menjadikannya luas
kembali.
Pelbagai hal kau jadikan begitu berkesan.
Kau, walau ayah-ibumu mempersempitnya
Kau selalu saja tetap tersenyum, meluaskan-nya.
Meluaskan segalanya...
![]() |
Gambar by Google |
(
`19 Agustus 2014, terununtuk Khansa Haisyah, Tangis Tawamu- luaskan
semua`
0 komentar:
Posting Komentar